Pengingat Seluruh Alam
Oleh : Didi Junaedi
“Mereka itulah (para nabi) yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah (Muhammad): "Aku tidak meminta imbalan kepadamu dalam menyampaikan (Al-Quran)." Al-Quran itu tidak lain hanyalah peringatan untuk (segala umat) seluruh alam.” (Q.S. Al-An’am : 90)
Al-Qur’an, dalam rangkaian ayat di atas memperkenalkan dirinya sebagai pengingat (al-zikr) bagi seluruh alam. Makna alam di sini menurut Imam Jalaluddin al-Suyuthi dan Imam Jalaluddin al-Mahalli dalam Tafsir Jalalain adalah Jin dan Manusia. Adapun menurut Al-Syaukani dalam Tafsir Fathul Qadir, yang dimaksud alam pada ayat tersebut adalah seluruh makhluk ciptaan Allah, baik yang hadir (ada) pada masa turunnya wahyu, maupun yang datang setelahnya.
Dari dua keterangan tafsir di atas, dapat dipahami bahwa kehadiran al-Qur’an berfungsi sebagai pengingat dan pemberi peringatan bagi seluruh makhluk di jagat raya ini.
Al-Raghib al-Ashfahani menjelaskan bahwa makna al-zikr (pengingat, peringatan), yang juga merupakan nama lain al-Qur’an, meliputi dua hal. Pertama, pengingat untuk yang lalai (terhadap al-Qur’an), dan Kedua, pengingat agar selalu menjaga al-Qur’an dalam setiap aktivitas kehidupan.
Mengapa seluruh makhluk, lebih khusus lagi manusia harus diberi peringatan atau diingatkan? Ya, karena tabiat manusia itu sering berbuat salah dan mudah lupa. Dengan diingatkan, maka manusia yang tengah lalai atau lupa menyadari kesalahan dan kealpaannya, sehingga segera kembali ke jalan lurus.
Adalah fitrah manusia berbuat salah dan lupa. Karena manusia bukanlah malaikat yang tidak diberi nafsu, yang tak pernah salah dan lupa. Pun demikian, manusia juga bukan setan yang selalu berbuat dosa dan maksiat kepada Allah Swt. Manusia adalah makhluk paling istimewa di antara sekian banyak makhluk yang diciptakan Allah Swt. Manusia dibekali akal, hati dan nafsu. Maka, manusia bisa berbuat baik di suatu waktu, dan bisa berbuat jahat di waktu lainnya.
Pertanyaannya kemudian, bagaimana agar manusia mampu berpikir jernih sebelum melakukan suatu perbuatan, agar berdampak positif, dan tidak menimbulkan dampak negatif di kemudian hari?
Jawaban atas pertanyaan tersebut adalah dengan menjadikan al-Qur’an sebagai al-zikr, pengingat. Jika seseorang selalu mengingat nilai-nilai yang diajarkan al-Qur’an, maka dia tidak aka melakukan suatu aktivitas yang berdampak buruk, baik bagi diri sendiri ataupun bagi orang lain.
* Ruang Inspirasi, Selasa, 7 Februari 2023
Tidak ada komentar
Posting Komentar