Setiap orang tua pasti ingin anak-anaknya tumbuh sehat tanpa kurang satu apa pun. Hal ini juga menjadi harapan bagi Bunda tiga anak bernama Putri Mira Gayatri.
Bunda Putri menceritakan anak bungsunya, Fiha Andhira Aisyah, telah didiagnosis mengidap penyakit leukemia sejak berusia dua hari. Setelah pemeriksaan Bone Marrow Puncie (BMP), Andhira dinyatakan mengidap leukemia AML (Acute Myeloud Leukemia).
"Diagnosa yang sudah tegak selama ini ialah Andhira (menderita) leukemia AML, ini berdasarkan BMP sebelumnya," kata Bunda Putri saat diwawancarai HaiBunda, beberapa waktu lalu.
Diduga mengalami leukemia transien
Leukemia transien merupakan gangguan sumsum tulang yang dapat terjadi pada bayi baru lahir yang mengalami down syndrome, Bunda. Meski begitu, leukemia transien biasanya bisa hilang dengan sendirinya dalam tiga bulan pertama kehidupan Si Kecil.
Andhira juga mendapat dugaan mengalami leukemia transien, Bunda. Untuk memastikannya, dokter perlu memeriksa BMP Andhira kembali.
Dugaan ini bermula ketika kondisi bayi yang lahir pada 21 Januari 2022 ini perlahan-lahan semakin membaik saat menginjak usia tiga bulan. Namun, ini masih berupa dugaan sehingga perlu pemeriksaan lebih lanjut.
"Jadi kalau dirunut, dokter anak Andhira awalnya menduga transient leukemia, Andhira dirujuk, pemeriksaan ini itu termasuk BMP, hasilnya (mengidap leukemia AML. 3 bulan kemudian, kondisi Andhira membaik. Aku menduga AML-nya ini termasuk leukemia transient. Aku tanyakan ke hematolognya, katanya bisa jadi transient saja tapi perlu dibuktikan lewat BMP lagi," tutur Bunda Putri.
Didiagnosis dengan tiga kondisi kesehatan
Setelah lahir, dokter yang merawat Andhira mencurigai kondiri fisiknya yang mengarah kepada down syndrome, Bunda. Dokter pun langsung melakukan tes darah kepada Andhira.
Keesokan harinya, tepatnya hari kedua Andhira lahir, dokter mengatakan angka leukosit Andhira sangat tinggi dan tidak umum pada bayi baru lahir. Dokter pun meminta izin untuk melakukan perawatan antibiotik.
"Dengan rencana, jika antibiotik tidak bisa menurunkan angkat leukosit, maka kemungkinan Andhira leukemia transient dan harus dirujuk ke hematolog anak," ungkap Bunda Putri.
"Saat visit ini juga DSA (dokter spesialis anak) mengatakan kemungkinan Andhira down syndrome, berdasar beberapa ciri fisik yang ada. Tapi, tetap diagnosa down syndrome ini juga baru bisa ditegakkan melalui tes kromoson," sambungnya.
Perawatan yang dilakukan dokter ternyata tidak berpengaruh, Bunda. Dokter pun merujuk Andhira ke hematolog. Kondisi Andhira yang berwarna kuning membuatnya harus disinar sambil melakukan tes darah tepi untuk melihat kemungkinan leukemia.
Tak hanya itu, Andhira juga melakukan tes BMP, tes kromosom, dan beberapa pemeriksaan lainnya. Hasilnya, Andhira mengidap leukemia AML, down syndrome, dan kemungkinan memiliki masalah pada jantung.
"Hasil tes darah tepi menyarankan kami untuk dilakukan BMP pada Andhira. Kami dirujuk ke RS Harapan Kita. Di sana dilakukan BMP, tes kromosom, dan beberapa pemeriksaan penunjang pada Andhira. Hasilnya, Andhira Leukemia AML, down syndrome, dan kemungkinan masalah jantung," ungkap Bunda tiga anak ini.
Lantas seperti apa pengobatan yang dijalani Andhira? Simak selengkapnya pada laman berikutnya, ya.
Tidak ada komentar
Posting Komentar