"Tips Supaya Terhindar Merasa Benar Dalam Diri"
1. Sungguh beruntung dia. Bersih, suci dan terhindar dari dosa meskipun belum bisa beribadah. Sedang aku, tua dan pasti telah banyak dosa yang aku lakukan. Ah, ternyata aku tidak lebih bernilai dibanding seorang anak kecil di sisi Allah.
2. Ketika bertemu dengan ahli maksiat, katakanlah!"Sekarang dia pendosa, tapi jika besok lusa dia bertobat, maka dia pasti lebih dicintai Allah, dan air mata orang yang tobat mampu mendinginkan api neraka.
Sedang aku mah apa atuh. Ibadah belum tentu diterima, sedang dosa masih tak bisa menghindar."
3. Ketika bertemu dengan seorang ahli ibadah, maka katakanlah, "Alangkah mulianya dia. Ahli ibadah. Hari-harinya selalu diisi dengan mendekatkan diri kepada Allah, sedang aku masih terlalu sibuk memperhatikan orang lain.
Ibadahku mungkin hanya menjadi penggugur kewajiban. Mulai sekarang akan aku isi setiap desah napas dengan berzikir."
4. Ketika bertemu dengan orang awam makan katakanlah,"Kau beruntung dengan kebodohanmu. Karena merasa bodoh, semua amal kau niatkan belajar.
Dan salahnya orang awam, tentu mendapat ampunan. Sedang aku orang yang merasa pintar, dosanya berlipat-lipat jika melakukan kesalahan. Mulai saat ini, aku akan terus menuntut ilmu hingga terus merasa bodoh agar terhindar aku dari sombong."
5. Dan ketika bertemu dengan orang alim, katakanlah, "Sungguh beruntungnya dia dititipi ilmu oleh Allah. Dia tidak akan tersesat, dia pun bisa menjadi penunjuk jalan atau penerang bagi jiwa-jiwa yang haus akan ilmu.
Sedang aku? Kebodohan tak pernah jauh dariku. Jangankan menjadi penerang orang lain, untuk diriku sendiri pun belum tentu jalanku benar seperti yang diinginkan Tuhan. maka mulai saat ini wajib bagiku untuk menuntut ilmu."
6. Dan ternyata angin tak pernah memilih hidung untuk memberikan udaranya. Karena saking terbiasanya, terkadang cinta yang begitu besar dari sang angin kita lupakan.
Kita terlalu sibuk mengeluhkan sedikit aroma tak sedap ketimbang mensyukuri nikmat udara yang begitu penting dalam hidup dan kehidupan. Kita sering mencaci hujan. Bahkan menghindari air yang jatuh dari langit dengan alasan takut sakit. Apalagi jika hujan menyebabkan banjir.
Habislah hujan kita buly. Kita tak sadar, bahwa ketika musim hujan tiba, para penjual payung, jas hujan meraup untung. Begitulah, kadang apa yang kita sangka tidak baik sebenarnya adalah kebaikan bagi orang lain hanya saja kita belum menyadari.
(Sumber buku : Jika kamu ingin dicintai - Kurniawan Al-Isyhad)
2 komentar
Kata motivasi hidup
BalasHapusSang guru
BalasHapusPosting Komentar