*AYAT-AYAT HITAM TALMUD*
Kaum Yahudi mengingkari semua Kitab Suci Agama Samawi, dan berpegang kepada kitab sucinya sendiri, yaitu Talmud. Dengan mengetahui sebagian kecil saja isinya, kita akan tahu kenapa mereka merahasiakan Talmud.
Menurut Wikipedia, Talmud adalah catatan tentang diskusi para Rabi yang berkaitan dengan hukum, etika, kebiasaan dan sejarah Yahudi. Talmud mempunyai dua komponen. Pertama Mishnah, yang merupakan kumpulan Hukum Lisan Yudaisme pertama yang ditulis.
Kedua Gemara, diskusi mengenai Mishnah dan tulisan-tulisan yang terkait dengan Tannaim yang sering membahas topik-topik lain dan secara luas menguraikan Tanakh.
Istilah Talmud dan Gemara sering kali digunakan bergantian. Gemara adalah dasar dari semua aturan dari hukum rabinik dan banyak dikutip dalam literatur rabinik yang lain.
Keseluruhan Talmud biasanya juga dirujuk sebagai bahasa Ibrani: ש״ס (Shas; baca: Syas), singkatan bahasa Ibrani untuk shishah sedarim, atau "enam tatanan" Mishnah.
Studi keyahudian pada mulanya tidak tertulis (lisan). Para rabi menguraikan dan memperdebatkan hukum serta membahas Alkitab Ibrani tanpa bantuan karya-karya tertulis (selain dari kitab-kitab di dalam Kitab Suci sendiri). Namun, situasi ini berubah secara drastis terutama sebagai akibat penghancuran komunitas Yahudi pada tahun 70 M, dan pergolakan norma-norma sosial dan hukum Yahudi yang ditimbulkannya.
Karena para Rabi dituntut menghadapi realitas yang baru, yang utamanya Yudaisme tanpa Bait Suci dan Yudea tanpa otonomi, membanjirlah wacana hukum dan sistem studi oral yang lama tidak dapat lagi dipertahankan. Pada masa inilah wacana rabinik mulai dicatat secara tertulis.
Seperti diungkap kompasiana.com, 10 Juni 2010, seluruh tindak-tanduk Zionis-Israel mengacu kepada ayat-ayat Talmudisme. Syariat Talmud yang mereka imani tetap masih berlaku sampai hari ini:
“Orang-orang yang tidak mengimani ajaran-ajaran agama Yahudi dan syariat Yahudi, harus kita persembahkan sebagai korban untuk Tuhan kita yang agung.”
“Ketika kamu mendekati suatu kota untuk kau perangi maka ajaklah untuk damai. Kalau (warga) kota menjawab ajakan damai dan kota dibuka untukmu, maka semua bangsa yang ada di dalamnya menjadi milikmu untuk kau tundukan dan kau perbudak untukmu. Kalau (kota itu) tidak menyerahkan diri kepadamu, bahkan melakukan perang denganmu maka kepunglah."
"Apabila Tuhanmu mendorongnya ke tanganmu maka bunuhlah semua laki-laki dengan mata pedang. Sedangkan kaum wanita, anak-anak, binatang ternak dan semua yang ada di dalam kota, semua rampasannya jadikanlah rampasan untuk dirimu. Makanlah rampasan musuh-musuhmu yang diberikan Tuhanmu untukmu.”
Texe Marrs, investigator independen Amerika yang telah menelusuri garis darah Dinasti Bush selama enam tahun, menemukan bukti bahwa keluarga besar Bush, termasuk mantan Presiden AS George Walker Bush, merupakan sebuah keluarga yang sangat rajin mendaras dan mempelajari Talmud.
“Dinasti Bush adalah dinasti Yahudi dan mereka menjadikan Talmud sebagai kitab sucinya. Adalah salah besar menyangka mereka sebagai keluarga Kristiani.
Mereka menunggangi kekristenan untuk menipu warga Kristen dunia. Padahal mereka merupakan keluarga Talmudis yang taat,” demikian tulis Texe Marrs.
Kita sudah mendengar tentang Talmud. Namun belum banyak yang mengetahui apa saja ayat-ayatnya. Berikut ditampilkan sejumlah ayat Talmud yang menjadi dasar segala tindakan kaum Zionis terhadap orang-orang non-Yahudi (Ghoyim atau Gentilles), dan darinya kita akan bisa “memahami” mengapa kaum Zionis selalu saja mau menang sendiri, selalu mengkhianati perjanjian, dan sebagainya dan membuat berbagai tipu daya.
Inilah ayat-ayat "cinta" mereka:
"Hanya orang-orang Yahudi yang manusia, sedangkan orang-orang non-Yahudi bukanlah manusia, melainkan binatang.” (Kerithuth 6b hal.78, Jebhammoth 61a).
“Orang-orang non-Yahudi diciptakan sebagai budak untuk melayani orang-orang Yahudi.” (Midrasch Talpioth 225).
“Angka kelahiran orang-orang non-Yahudi harus ditekan sekecil mungkin.” (Zohar II, 4b).
“Orang-orang non-Yahudi harus dijauhi, bahkan lebih daripada babi yang sakit.” (Orach Chaiim 57, 6a).
“Tuhan (Yahweh) tidak pernah marah kepada orang-orang Yahudi, melainkan hanya (marah) kepada orang-orang non-Yahudi.” (Talmud IV/8/4a).
“Di mana saja mereka (orang-orang Yahudi) datang, mereka akan menjadi pangeran raja-raja.” (Sanhedrin 104a).
"Terhadap seorang
non-Yahudi tidak menjadikan orang Yahudi berzina. Bisa terkena hukuman bagi orang Yahudi hanya bila berzina dengan Yahudi lainnya, yaitu isteri seorang Yahudi. Isteri non-Yahudi tidak termasuk.” (Talmud IV/4/52b).
“Tidak ada isteri bagi non-Yahudi, mereka sesungguhnya bukan isterinya.” (Talmud IV/4/81 dan 82ab).
“Orang-orang Yahudi harus selalu berusaha untuk menipu daya orang-orang non-Yahudi.” (Zohar I, 168a).
“Jika dua orang Yahudi menipu orang non-Yahudi, mereka harus membagi keuntungannya.” (Choschen Ham 183, 7).
“Tetaplah terus berjual beli dengan orang-orang non-Yahudi, jika mereka harus membayar uang untuk itu.” (Abhodah Zarah 2a T).
“Tanah orang non-Yahudi, kepunyaan orang Yahudi yang pertama kali menggunakannya.” (Babba Bathra 54b).
“Setiap orang Yahudi boleh menggunakan kebohongan dan sumpah palsu untuk membawa seorang non-Yahudi kepada kejatuhan.” (Babha Kama 113a).
“Kepemilikan orang non-Yahudi seperti padang pasir yang tidak dimiliki; dan semua orang (setiap Yahudi) yang merampasnya, berarti telah memilikinya.” (Talmud IV/3/54b).
“Orang Yahudi boleh mengeksploitasi kesalahan orang non-Yahudi dan menipunya.” (Talmud IV/1/113b).
“Orang Yahudi boleh mempraktekan riba terhadap orang non-Yahudi.” (Talmud IV/2/70b).
“Ketika Messiah (Raja Yahudi Terakhir atau Ratu Adil) datang, semuanya akan menjadi budak-budak orang-orang Yahudi.” (Erubin 43b).
Ketaatan Mutlak kepada para Rabi sebagai Pemegang Otoritas Tafsir Talmud:
“Barangsiapa tidak taat kepada rabi, mereka akan dihukum dengan cara dijerang dalam kotoran manusia yang mendidih di neraka”. (Erubin 2b).
Boleh melakukan kejahatan asal tidak dikenali sebagai Yahudi:
“Bilamana seorang Yahudi tergoda untuk melakukan kejahatan (zina[?]), maka hendaklah ia pergi ke suatu kota di mana ia tidak dikenal orang, dan lakukanlah kejahatan itu di sana“. (Moed Kattan 17a).
Menganiaya orang Yahudi dianggap kafir dan pelakunya harus dibunuh, tapi tidak sebaliknya:
"Jika seorang kafir menganiaya orang Yahudi, maka dia harus dibunuh”. (Sanhedrin 58b).
Orang non-Yahudi adalah budak pekerja sukarela:
"Seorang Yahudi tidak wajib membayar upah kepada orang kafir yang bekerja kepadanya”. (Sanhedrin 57a).
Di mata hukum, orang Yahudi memiliki kedudukan lebih tinggi dari pada non-Yahudi:
"Jika lembu seorang Yahudi melukai lembu orang Kan’an, tidak perlu ada ganti rugi. Jika lembu orang Kan’an melukai lembu orang Yahudi, maka orang itu wajib membayar ganti rugi sepenuh-penuhnya”. (Baba Kamma 37b).
Harta benda milik orang non-Yahudi adalah hak milik yang halal bagi orang Yahudi:
"Tuhan tidak mengampuni orang Yahudi yang mengawinkan anak perempuannya kepada orang tua, atau memungut menantu bagi anak laki-lakinya yang masih bayi, atau mengembalikan barang hilang milik orang Cuthea (kafir, bukan Yahudi)”. (Sanhedrin 57a).
Mencuri dan membunuh orang non-Yahudi adalah halal:
"Jika seorang Yahudi membunuh seorang Cuthea, tidak ada hukuman mati. Apa yang dicuri oleh seorang Yahudi boleh dimilikinya”. (Sanhedrin 57a).
"Kaum kafir adalah di luar perlindungan hukum dan Tuhan membukakan uang mereka untuk Bani Israel“. (Baba Kamma 37b).
Segala tipu daya untuk kepentingan Yahudi adalah halal:
“Orang Yahudi boleh berdusta untuk menipu orang kafir”. (Baba Kamma 113a).
Bangsa non-Yahudi adalah najis dan setara dengan binatang:
“Semua anak keturunan orang kafir (bukan Yahaudi) tergolong sama dengan binatang”. (Yabamoth 98a).
“Anak perempuan orang kafir (bukan Yahudi) sama dengan ‘niddah’ (najis) sejak lahir”. (Abodah Zarah 36b).
“Orang kafir (bukan Yahudi) lebih suka berhubungan seks dengan lembu”. (Abodah Zarah 22a-22b).
Bangsa Yahudi adalah manusia pilihan sedang Non Yahudi adalah sampah yang mesti dimusnahkan:
“Engkau disebut manusia (Adam), tetapi ‘goyim’ tidak disebut sebagai manusia”. (Ezekiel 34:31).
“Inilah kata-kata dari Rabbi Simeon ben Yohai, ‘Tob shebe goyim harog’. Bahkan goyim yang baik sekalipun seluruhnya harus dibunuh”. (Perjanjian Kecil, Soferim 15, Kaedah 10).
Itulah sebagian kecil dari ayat-ayat hitam Talmud yang menjadi landasan ideologis kaum Zionis dalam hidupnya. Setiap hari Sabtu yang dianggap suci (Shabbath), mereka mendaras Talmud sepanjang hari dan mengkaji ayat-ayatnya.
Mereka menganggap Yahudi sebagai ras satu-satunya yang berhak disebut manusia. Sedangkan ras di luar Yahudi mereka anggap sebagai binatang, termasuk orang-orang liberalis yang malah melayani kepentingan kaum Zionis.
Karena itu, Al-Qur’an menyindir para kaki tangan kaum zionis ini dengan frasa tajam yang indah:
“Beginilah kamu! Kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukaimu..." (QS. Ali 'Imran: 119).
Tidak ada komentar
Posting Komentar