*KEHANCURAN ISRAEL*
Saat kehancuran Yahudi Israel sudah ditetapkan dengan perhitungan yang teliti kapan datangnya siksaan itu:
فَلَا تَعْجَلْ عَلَيْهِمْ ۗ اِنَّمَا نَـعُدُّ لَهُمْ عَدًّا
"Maka janganlah engkau tergesa-gesa (memintakan azab) terhadap mereka, karena Kami menghitung dengan hitungan teliti (datangnya hari siksaan) untuk mereka."
(QS. Maryam: 84).
-----------
Setelah menghukum umat Yahudi dengan mengusir mereka dari Tanah Suci
untuk yang kedua kalinya, Allah Maha Tinggi menyatakan kehendak-Nya untuk tetap menghukum mereka, jika mereka tetap menodai Tanah Suci dengan pelanggaran syarat keimanan dan perbuatan baik:
“… tetapi jika kalian kembali (pada pelanggaran syarat kepemilikan Tanah Suci), Kami akan kembali (menimpakan hukuman Kami, yaitu kalian akan diusir lagi dan lagi)…”
(QS. Al-Isra: 8).
Takdir Yerusalem dengan jelas tertulis pada peringatan dalam Ayat Al-Qur'an di atas.
Al-Qur'an telah menetapkan takdir Yerusalem bahwa umat Muslim
akan melanjutkan kekuasaan atas Yerusalem yang dimulai dengan cepat setelah wafatnya Nabi SAW, dan berlanjut tanpa ada gangguan selama beberapa ratus tahun.
Saat pasukan Perang Salib Euro-Kristen menaklukan Yerusalem, mereka hanya dibolehkan berkuasa dalam periode singkat selama delapan puluh tahun hingga takdir Yerusalem berlaku, pasukan Muslim mengalahkan pasukan Perang Salib dan kekuasaan Muslim atas Tanah Suci berlanjut kembali.
Lagi-lagi itu berlangsung tanpa ada gangguan selama ratusan tahun hingga saat, dengan rencana Tuhan, umat Yahudi dibawa kembali ke Tanah Suci. Sepertinya kekuasaan umat Yahudi juga akan berusia delapan puluh tahun, dan Allah Maha Tahu.
Pasukan Muslim kemudian akan mengalahkan umat Yahudi, dan kekuasaan Muslim akan direstorasi. Allah Maha Tinggi menyatakan:
"Dan Dia benar-benar akan mengubah (keadaan mereka) setelah berada dalam ketakutan menjadi (hidup) aman dan damai. Mereka (tetap) menyembah-Ku (saja) dan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun. Barang siapa yang menolak keimanan setelah ini, maka mereka itulah orang-orang yang fasik (durhaka dan jahat).”
(QS. An-Nur: 55).
Saat Al-Qur'an menyebut ketakutan yang dialami orang-orang beriman, itu pasti termasuk penindasan keras Israel di Tanah Suci Palestina.
Al-Qur'an juga menerangkan bahwa yang berhak mewarisi Tanah Suci adalah umat Muslim, yaitu orang-orang yang menyembah Allah saja dan tidak melakukan syirik. Janji ini juga dikonfirmasi oleh Nabi SAW:
“Abu Hurairah melaporkan bahwa Nabi SAW bersabda: Bendera-bendera hitam akan muncul dari Khurasan (wilayah yang sekarang adalah Afganistan, Pakistan, dan sebagian kecil Iran dan Asia Tengah), dan tidak akan ada daya yang mampu menghentikan mereka hingga mereka memasuki Aelia (Yerusalem).”
(Sunan Tirmidzi).
Al-Qur'an juga memberikan pembenaran moral untuk "perjuangan bersenjata" yang mengijinkan peperangan dengan tujuan melawan penindasan, ketika suatu masyarakat dipaksa keluar dari rumah dan tanah mereka di mana mereka tinggal tanpa alasan yang benar, selain karena mereka adalah Muslim. (QS. Al-Hajj: 39-40).
Adalah takdir Yerusalem bahwa pasukan Muslim akan mengakhiri Negara Israel dan Al-Masih kemudian akan memimpin umat manusia dari
Yerusalem sebagai Pemimpin yang Adil. 'Isa al-Masih AS akan memimpin dunia dari Tanah Suci.
Namun juga merupakan takdir Yerusalem yang lain, bahwa sebelum hal di atas terjadi, Negara Yahudi
Israel akan menjadi negara penguasa dunia. Israel akan menguasai dunia selama periode kehidupan Dajjal "sehari seperti sepekan".
Pada akhir dari periode itu, al-masih palsu ini kemudian akan muncul dalam dimensi yang "harinya sama dengan hari kita". Pada saat itu, air di Laut Galilee telah mengering. Dajjal akan memimpin
dunia dari Yerusalem dan berhasil melaksanakan misi penyamarannya sebagai al-masih palsu, _al-masih as-dajjal._
Setelah Dajjal muncul dalam wujud manusia, kemudian Imam al-Mahdi muncul. Setelah Dajjal dibunuh, pada saat itulah Ya'juj dan Ma'juj yang terakhir dilepas, dan mereka melewati Laut Galilee, lalu berkata: "Dulu pernah ada air di sini.”
Ya'juj dan Ma'juj akan
mengejar Isa Al-Masih sampai ke gunung di Yerusalem dan Allah akan memerintahkan Isa AS untuk menaiki gunung tersebut.
Ya'juj dan Ma'juj kemudian akan berseru dengan angkuh bahwa mereka telah membunuh orang-orang yang ada di bumi, lalu mereka akan membunuh penduduk langit. Mereka menembakkan anak panah ke atas langit, dan Allah menjadikan anak panah itu kembali kepada mereka dengan berlumuran darah.
Kemudian Isa al-Masih akan berdoa agar Allah menghancurkan Ya'juj
dan Ma'juj, dan Allah akan menghancurkan mereka dengan serangga-serangga
yang menyerang bagian belakang leher mereka.
Saat Ya'juj dan Ma'juj dibinasakan, Tatanan Dunia kulit putih yang berkuasa akan ambruk. Keajaiban ilmu pengetahuan dan teknologi dunia modern akan runtuh.
Takdir Yerusalem memberikan kepercayaan diri dan harapan besar kepada umat Islam, bahwa kebenaran akan menang melawan kebatilan dan penindasan.
(Imran N. Hosein. _Yerusalem dalam Al-Qur'an"_. Sabiq, Depok: 2014; 224-232).
*Pasukan Dajjal VS Pasukan Al-Mahdi*
Ketika dajjal keluar dalam wujud manusia ke dalam dimensi ruang dan waktu kita, yaitu pada fase "harinya sama dengan hari kalian", ia akan diikuti oleh 70.000 pasukannya. Mereka akan muncul dari Khurasan-Asbahan, atau Isfahan, Iran.
Sedangkan dalam Hadits tentang pasukan Imam Mahdi, yaitu Panji Hitam dari Timur, akan muncul dari timur-Khurasan (tidak ada Hadits yang menyebut Asbahan dalam Hadits tentang kemunculan pasukan panji hitam).
Salah satu kandidat terkuat Pasukan Panji Hitam dari Timur yang akan berbaris di belakang Al-Mahdi itu, adalah pasukan Thaliban-Afghanistan. Mungkin itu sebabnya mereka belum bergabung dalam Perang Palestina saat ini. Sebabnya, karena mereka sangat faham jadwalnya.
Dengan demikian, kelak hanya akan ada dua kelompok manusia, yaitu pasukan dajjal berhadapan dengan pasukan Al-Mahdi dan Al-Masih (dalam teologi Yahudi, dajjal adalah al-masih dan al-mahdi sekaligus).
Jadi perang akhir zaman atau perang terakhir di muka bumi, adalah perang antara tentara dajjal vs tentara Al-Mahdi, yang akan dimenangkan oleh Al-Mahdi.
Begitulah skenario peristiwa penting sebelum Kiamat. Allah membuat SkenarioNya sedetil mungkin agar pergerakan sejarah akhir zaman mudah dibaca, sehingga kita bisa berdiri pada barisan yang benar.
Dajjal dan pasukannya akan memburu Al-Mahdi sebagai teroris, karena dajjal tahu hanya Al-Mahdi yang bisa menghalangi obsesinya untuk mengembalikan kejayaan Nabi Daud dan Sulaiman (itu sebabnya ada bintang David dalam bendera Israel).
Puncaknya, dajjal dan pasukannya akan mengepung Al-Mahdi di Masjid Menara Putih di Damaskus. Menjelang Shalat Subuh, saat itulah Nabi Isa AS diturunkan.
Selesai Shalat, Nabi Isa keluar untuk mengejar dajjal. Setelah dajjal melihat Nabi Isa, dia lari. Ketika sampai di suatu tempat bernama Pintu Lud, di situlah dajjal dibunuh.
Allah kemudian mengirim ya'juj & ma'juj yang terakhir untuk menemui takdir kehancurannya di tangan Nabi Isa AS.
Setelah dajjal dan pasukannya dihancurkan, seluruh orang Yahudi sisanya akan berpencar dan bersembunyi. Saat peristiwa itu datang, terjadilah nubuwwah tentang Pohon Gharqad. Sedetil itu skenarionya.
Sesungguhnya sangat mudah bagi Allah untuk menghancurkan orang-orang yang selalu membuat kerusakan _(fasad)_ dan suka menumpahkan darah dalam seketika, sebagaimana yang sudah terjadi pada umat-umat terdahulu.
Namun Dia Berkehendak untuk membuat skenario yang panjang sebelum sejarah berakhir. Para penindas ini diberi kesempatan sampai waktu yang ditentukan sebagai pembelajaran bagi umat akhir zaman:
Pertama, Allah sedang mengajarkan bahwa Dialah Pembuat Skenario Sejarah, dan karena itu Dia pasti hadir pada setiap pergerakan sejarah. Kedua, Dia sedang mengajarkan dua jalan menuju akhir sejarah, dan setiap orang bebas untuk menjalani pilihan akhir sejarah hidupnya.
Ketiga, Dia sedang mengajarkan bahwa sejarah tidak akan berakhir sebelum kaum penindas, pembuat _fasad_ dan suka menumpahkan darah menerima hukuman atas perbuatannya.
Agaknya, inilah maksudnya bahwa saat kehancuran Yahudi Israel sudah ditentukan dan dirancang secara teliti, sebagaimana dinyatakan dalam Surat Maryam Ayat 74 yang telah dikutip di awal.
Kita juga dilarang agar tidak meminta disegerakan adzab buat mereka, untuk memberi kita kesempatan bermuhasabah sebelum dua pilihan final itu datang: apakah akan mengikuti dajjal al-masih palsu, atau akan mengikuti Nabi Isa Al-Masih Asli dan Al-Mahdi?
الله اعلم
MS 06/12/23
Tidak ada komentar
Posting Komentar