*URGENSI ILMU AKHIR ZAMAN DALAN MENJELASKAN REALITAS DUNIA MODERN*

*(Menyingkap Rahasia Surat Ar-Rum dalam Al-Qur'an)*


Di antara topik utama dalam studi Islam adalah tentang sumber-sumber ajaran Islam. Sebagaimana diketahui, sumber utama ajaran Islam ada tiga: Al-Qur'an, Hadits dan Ijtihad (HR. Abu Daud 3592, 3593).


Para ulama sependapat bahwa fungsi utama Hadits terhadap Al-Qur'an adalah fungsi _bayani._ 


Dalam kedudukannya sebagai _bayani_, Hadits berfungsi untuk:


1. Menguatkan dan menegaskan hukum-hukum yang tersebut dalam Al-Qur’an _(ta’kid wa taqrir)_;


2. Memberikan penjelasan terhadap apa yang dimaksud dalam Al-Qur’an;


3. Menjelaskan arti yang masih samar dalam Al-Qur’an;


4. Merinci apa-apa yang dalam Al-Qur’an masih disebutkan secaria garis besar; 


5. Membatasi apa yang dalam Al-Qur’an disebutkan secara umum; dan 


6. Memperluas maksud dari sesuatu yang tersebut dalam Al-Qur’an.

(https://sumbar.kemenag.go.id/v2/post/1952/pengertian-kedudukan-dan-fungsi-hadits.html)


Selain itu masih terdapat beberapa klasifikasi lain tentang fungsi Hadits terhadap Al-Qur'an, antara lain: 


_Bayan At-Taqrir_ (memperjelas isi Al-Qur'an), _Bayan At-Tafsir_ (menafsirkan isi Al-Qur'an), _Bayan At-Tasyri_ (memberi kepastian hukum yang tidak ada di dalam Al-Qur'an), dan _Bayan Nasakh_ (mengganti ketentuan hukum terdahulu). 

(https://www.merdeka.com/jabar/4-fungsi-hadis-terhadap-alquran-penting-dipahami-kln.html).


Terdapat setidaknya empat masalah tentang hubungan antara Al-Qur'an dan Hadits, yaitu: terminologi Al-Qur’an dan Hadits, hierarki keduanya, fungsi Hadits terhadap al-Qur’an, dan elusidasi (persenyawaan)

Hadits terhadap Al-Qur’an. 

(Abu Yasid, "Hubungan Simbiotik Al-Qur'an dan Al-Hadits". Jurnal _Tsaqafah_ Vol. 7 No 1 April 2011).


Sejauh ini, menurut temuan penulis, dalam Metodologi Studi Islam belum ada yang fokus pada kajian tentang fungsi Al-Qur'an terhadap Hadits, padahal topik itu sangat penting bagi pengayaan topik hierarki dan elusidasi di antara kedua sumber utama Islam itu.


Dengan menambahkan subtopik fungsi Al-Qur'an terhadap Hadits, maka akan terdapat lima subtopik dalam kajian tentang hubungan antara Al-Qur'an dan Hadits, dua sumber utama Islam. 


Di sinilah terletak sumbangan Ilmu Akhir Zaman atau Eskatologi Islam yang telah dirintis oleh Syekh Imran Hosein sejak lebih dari 25 tahun terakhir.


Karena Al-Qur'an merupakan Kebenaran Mutlak, dan tidak ada Hadits yang setara dengan Al-Qur'an, maka ketika terjadi "kontradiksi" antara Al-Qur'an dan Hadits, atau "kontradiksi" antar-Hadits, Al-Qur'an harus difungsikan untuk menilai Hadits.


Artikel ini akan mengkaji, bagaimana Al-Qur'an difungsikan untuk menyelesaikan "kontradiksi" antar-Hadits yang mengandung _Nubuwah_ tentang peperangan yang terjadi di akhir zaman.


Dalam Hadits Imam Bukhari disebutkan bahwa kaum Muslimin akan beraliansi dengan kaum Rum di akhir zaman. Sementara ada Hadits lain yang diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Daud dan Ibnu Majah bahwa umat Islam akan berperang dengan kaum Rum. 

(Lihat Hadits ke 343 dan 345 dalam buku Abu Fatiah Al-Adnani, "400 Hadits Akhir Zaman"). 


*Bagaimana mungkin kaum Muslimin akan beraliansi dengan kaum yang juga akan diperangi?*


Terdapat satu Surat dalam Al-Qur'an yang diberi nama Ar-Rum (Surat ke-30). Di awal Surat ini, Allah menjanjikan dua kemenangan bagi kaum Rum. Kemenangan pertama sudah terjadi pada zaman Rasulullah SAW, dan kemenangan kedua belum terjadi. 


Untuk memahami siapakah kaum Rum yang dimaksudkan dalam Al-Qur'an tersebut, kita harus merujuk kepada sejarah, dimana terjadi _Great Schism_ atau perpecahan besar di antara bangsa Rum pada tahun 1054.


_The East-West Schism, also known as the Great Schism or Schism of 1054, is the ongoing break of communion between the Roman Catholic and Eastern Orthodox churches..._. (https://en.wikipedia.org/wiki/East%E2%80%93West_Schism).


Sejak itu bangsa Rum terpisah dan terpecah menjadi Rum Barat dan Rum Timur. Rum Barat berintikan Roma Katolik, dan Rum Timur berintikan Kristen Ortodoks Timur. Kristen Katolik merayakan Natal pada 25 Desember, sedangkan Kristen Ortodoks merayakannya pada 7 Januari.


Berdasarkan perspektif Eskatologi Islam dalam menganalisis sejarah, kondisi geo-politik dan geo-strategi, sistem ekonomi dan moneter global, Syekh Imran sampai pada kesimpulan bahwa kaum Muslimin akan beraliansi dengan Rum Timur yang berpusat di Rusia untuk berperang dengan Rum Barat/NATO. 


Krisis yang melanda dunia sejak Rusia memutuskan untuk menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022, dengan demikian sudah diantisipasi dalam Al-Qur'an Surat Ar-Rum. 


Dalam sudut pandang Ilmu Akhir Zaman, Perang (yang dimulai dari) Ukraina adalah perang antara Rum Barat dan Rum Timur. Dengan demikian, konflik yang dimulai dari Ukraina ini agaknya sedang menuju pada terpenuhinya _Nubuwwah_ tentang _Malhamah Kubra_ atau Perang Besar, sebagaimana disebutkan dalam Hadits Abu Daud.


_Nubuwwah_ Al-Qur'an dalam Surat Ar-Rum itu dengan demikian bukan hanya sudah mengantisipasi akan terjadinya Perang Besar ini, tapi bahkan sudah mengisyaratkan siapa pemenangnya. 


Namun untuk memahami _Nubuwwah_ tentang Perang Besar ini, selain merujuk pada Surat Ar-Rum, dimana Allah menjanjikan dua kemenangan bagi bangsa Rum, juga harus dihubungkan dengan Surat Al-Maidah Ayat 82, yang menegaskan tentang pasti akan adanya dua kelompok yang berlawanan, yaitu kelompok yang paling kuat permusuhannya kepada orang-orang beriman (yaitu kaum Yahudi dan Musyrik, Rum Barat) di satu sisi, dan kelompok yang paling dekat kasih sayang dan persahabatannya dengan orang-orang beriman (yaitu Rusia, Kristen Ortodoks, Rum Timur). 


لَـتَجِدَنَّ اَشَدَّ النَّا سِ عَدَاوَةً لِّـلَّذِيْنَ اٰمَنُوا الْيَهُوْدَ وَا لَّذِيْنَ اَشْرَكُوْا ۚ وَلَـتَجِدَنَّ اَ قْرَبَهُمْ مَّوَدَّةً لِّـلَّذِيْنَ اٰمَنُوا الَّذِيْنَ قَا لُوْۤا اِنَّا نَصٰرٰى ۗ ذٰلِكَ بِاَ نَّ مِنْهُمْ قِسِّيْسِيْنَ وَرُهْبَا نًا وَّاَنَّهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ


"Pasti akan kamu dapati orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman, ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan pasti akan kamu dapati orang yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman, ialah orang-orang yang berkata, "Sesungguhnya kami adalah orang Nasrani." Yang demikian itu karena di antara mereka terdapat para pendeta dan para rahib, (juga) karena mereka tidak menyombongkan diri."

(QS. Al-Ma'idah: 82).


Dalam kondisi seperti yang digambarkan dalam Surat Al-Maidah Ayat 82 itulah persis saat ini kita berada. Perang Ukraina jelas sekali membuktikan kebenaran Nubuwwah tentang konflik antara Rum Barat dan Timur setelah mereka terpecah pada tahun 1054. 


Kini, dalam Perang Palestina (sebagai lanjutan dari Perang Ukraina dalam rangkaian _Malahim_ menuju _Malhamah Kubra_), Rusia yang mewakili Kristen Ortodoks Rum Timur, yang berada di belakang rakyat Palestina, membuktikan kebenaran Nubuwwah tentang aliansi Umat Islam dengan bangsa Rum di Akhir Zaman.


Dengan demikian, "kontradiksi" antar-Hadits peperangan di akhir zaman, dapat diselesaikan oleh seluruh Ayat terkait dalam Al-Qur'an.


*Umat Islam Akan Ikut Merayakan Kemenangan Bangsa Rum*


Di antara karakteristik Metodologi Studi Islam dalam kajian Ilmu Akhir Zaman, bahwa jika suatu subjek disebutkan dalam Al-Qur'an, maka untuk membahas subjek itu kita harus mulai dari Al-Qur'an, bukan dari Hadits atau apalagi dari sumber lain. Seluruh Ayat Al-Qur'an terkait harus dilibatkan. 


Hadits dan sumber lain (terutama Filsafat, Sejarah dan Filsafat Sejarah), berfungsi untuk menjelaskan apa yang disebutkan dalam Al-Qur'an. 


Kaum Rum bukan hanya disebutkan dalam Al-Qur'an, bahkan menjadi nama dari salah satu Surat dalam Al-Qur'an, yaitu Surat ke-30. 


Eskatolog Islam Syekh Imran dalam banyak tulisan dan videonya sudah membahas siapa yang dimaksud bangsa Rum dalam Al-Qur'an, sejak awal diturunkannya Al-Qur'an sampai akhir zaman saat ini.


Di awal Surat Ar-Rum ditegaskan bahwa kaum Rum akan memperoleh kemenangan dua kali. Kemenangan pertama sudah terjadi pada zaman Rasulullah SAW, sedangkan kemenangan kedua belum terjadi. 


Pada saat kaum Rum memperoleh kemenangan itu, umat Islam ikut merayakan kemenangan mereka.


 وَيَوْمَئِذٍ يَّفْرَحُ الْمُؤْمِنُوْنَ 


"...Dan pada hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman,"

(QS. Ar-Rum: 4).


Karena itu, Al-Qur'an memerintahkan untuk beraliansi dengan kaum Rum, karena jika tidak, akan terjadi fasad dan fitnah yang besar di muka bumi.


Sebagaimana sudah ditegaskan, bahwa nubuwwah akhir zaman sebagian besar baru bisa difahami setelah peristiwa tertentu muncul dalam proses sejarah.


Demikian pula halnya nubuwwah tentang kemenangan bangsa Rum dan tentang akan adanya dua kelompok manusia dalam sikapnya terhadap orang-orang beriman, baru benar-benar bisa difahami setelah pecah Perang Ukraina dan Perang Palestina.


*Diskusi: Dampaknya terhadap Kebutuhan Pengayaan Metodologi Studi Islam*


Kelemahan penerapan metode yang tidak tepat dalam kajian subjek bangsa Rum yang berangkat dari Hadits dan mengabaikan Al-Qur'an, dibuktikan lagi pada artikel ini.


Dampak yang lebih serius bisa timbul dari kekeliruan mengidentifikasi kaum Rum berdasarkan Hadits, mengingat ada dua Hadits yang sekilas kontradiktif, dimana umat Islam akan bersekutu tapi juga akan berperang dengan kaum Rum. 


Di pihak lain, Al-Qur'an juga melarang untuk bersekutu dengan satu kelompok dan memerintahkan untuk membangun aliansi dengan kelompok lain (QS. Al-Anfal: 73).


Kemusykilan ini hanya bisa dipecahkan dengan merujuk kepada sejarah terpecahnya kaum Rum menjadi Rum Barat dan Timur pada peristiwa _Great Schism_, perpecahan besar, yang terjadi pada tahun 1054. 


Inilah agaknya yang dimaksud:

 لله الا مر من قبل ومن بعد

pada Ayat 4 Surat Ar-Rum, "bagi Allah-lah urusan sebelum dan setelah itu", yakni sebelum dan setelah terjadinya _Great Schisme_ tahun 1054 itu. 


Kemenangan kaum Rum yang pertama terjadi sebelum mereka berpecah, yaitu pada zaman Nabi SAW, kemenangan kedua belum terjadi tapi akan terjadi setelah perpecahan itu. 


Kaum Rum mana yang umat Islam diperintahkan dan dilarang untuk membangun aliansi di akhir zaman? 


Posisi Turki yang berada di antara AS/NATO/Rum Barat dan Rusia/Rum Timur dalam Perang Ukraina, dan kini berlanjut dalam Perang Palestina, merupakan contoh kasus kegalauan memilih sekutu.


Jika penerapan metodologi yang tidak tepat dengan mulai dari Hadits dalam kajian bangsa Rum, bisa berakhir dengan kesimpulan yang keliru, apalagi bila mulai dan berhenti pada kajian serpihan-serpihan peristiwa sejarah yang terisolasi, tanpa bingkai _Nubuwah_, bisa menghasilkan kesimpulan yang  menyesatkan.


Oleh karena itu, berbeda dengan pendekatan keilmuan konvensional yang berangkat dari serpihan-serpihan peristiwa empirik-observasional semata (misalnya dalam analisis Perang Ukraina dan Palestina), pergerakan peristiwa sejarah akan tampak pontang-panting tanpa arah (acak), pendekatan Eskatologi Islam memberikan kerangka acuan yang bersumber dari _Nubuwah_ Al-Qur'an maupun Hadits yang membingkai pergerakan sejarah (teleologis). 


هُوَ الْاَ وَّلُ وَا لْاٰ خِرُ وَا لظَّاهِرُ وَا لْبَا طِنُ ۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ


"Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir, dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu."

(QS. Al-Hadid: 3).


Konsekwensi dari Dia sebagai Yang Awal dan Yang Akhir adalah, Allah Maha Pembuat Sejarah sejak awal sampai akhir.


Inilah di antara sumbangan penting Eskatologi Islam bagi pengayaan Studi Islam dan perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya.


والله اعلم


MS 25/12/23